29.1 C
Banjarmasin
Selasa, Maret 26, 2024

Yang Harus Anda Ketahui Tentang Infeksi Candida

Apoteker.Net – Infeksi Candida adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candida adalah jenis jamur yang biasanya terdapat secara alami di tubuh manusia, terutama di mulut, saluran pencernaan, dan vagina. Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, jamur Candida dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi.

Infeksi Candida biasanya disebut juga sebagai “infeksi jamur” atau “thrush” (dalam bahasa Inggris). Jenis infeksi yang paling sering terjadi adalah infeksi vagina (vulvovaginal candidiasis) dan infeksi mulut (oral thrush). Infeksi Candida juga dapat terjadi di kulit, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada orang dengan HIV/AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi.

Gejala infeksi Candida biasanya tergantung pada lokasi infeksi. Misalnya, infeksi vagina dapat menyebabkan peradangan, gatal, dan nyeri saat buang air kecil. Infeksi mulut dapat menyebabkan plak putih di mulut, sakit tenggorokan, dan sulit makan. Infeksi kulit dapat menyebabkan ruam, kemerahan, dan gatal-gatal. Jika pertumbuhannya terlalu pesat, Candida dapat menginfeksi vagina, sehingga terjadi peradangan, yang disebut Candidiasis.

Candidiasis bisa menyerang wanita di segala usia, terutama usia pubertas. Keparahannya berbeda antara satu wanita dengan wanita lain dan dari waktu ke waktu meski pada wanita yang sama. Gejalanya, bibir vagina dan kulit di sekitarnya membengkak, menjadi kemerahan, nyeri, dan gatal. Vagina terasa panas setiap kali buang air kecil.

Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Nama Lain Candidiasis

Nama lain dari Candidiasis adalah kandidosis, dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis, muguet, dan moniliasis. Istilah candidiasis banyak digunakan di Amerika, sedangkan di Kanada, dan negara-negara di Eropa seperti Itali, Perancis, dan Inggris menggunakan istilah kandidosis, konsisten dengan akhiran –osis seperti pada histoplasmosis dan lain-lain.

Gejala

Gejala khas candidiasis yang paling dikenal oleh umum adalah keluarnya cairan vagina berwarna putih menyerupai keju cottage. Mungkin karena inilah candidiasis popular dengan sebutan “keputihan”. Cairan putih keju tersebut berbau tidak sedap, tetapi tidak busuk. Ketika Candida tumbuh semakin pesat, sel-selnya mengalami metamorfosis. Sebagai khamir alias ragi yang semula selnya berbentuk bulat, berubah menjadi kapang yang berfilamen, memiliki sulur-sulur akar. Akar ini akan berkembang semakin panjang dan menembus sel mukosa usus. Setelah mencapai sistem sirkulasi, Candida akan melepaskan zat racun. Bersama protein yang tidak tercerna, zat racun ini akan merasuki seluruh jaringan tubuh dan mengakibatkan kemerosotan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, muncul reaksi alergi, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. Istilah lain gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh “jamur” Candida ini adalah sindroma Candida kronis (Candida-Related Complex, CRC).

Epidemiologi

Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur terutama bayi dan orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran klinisnya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data-data penyebarannya dengan tepat.

Etiologi

Yang paling banyak “bertanggungjawab” atas infeksi ini adalah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal. Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah Candida parapsilosis dan penyebab kandidosis septikemia adalah Candida tropicalis.

Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk ke dalam Fungi imperfecti atau Deuteromycota, kelas Blastomycetes yang memperbanyak diri dengan cara bertunas, famili Cryptococcaceae. Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang paling patogen adalah C. albicans diikuti berturutan dengan C. stellatoidea, C. tropicalis, C. parapsilosis, C. kefyr, C. guillermondii dan C. krusei.

Patogenesis

Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen.

Faktor endogen

Perubahan fisiologik seperti kehamilan (karena perubahan pH dalam vagina); kegemukan (karena banyak keringat); debilitas; latrogenik; endokrinopati (gangguan gula darah kulit); penyakit kronik seperti: tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.

Umur contohnya: orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologiknya tidak sempurna. Imunologik contohnya penyakit genetik.

Faktor eksogen

Meliputi iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi meningkat, kebersihan kulit, kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur, dan kontak dengan penderita misalnya pada thrush, dan balanopostitis.

Gejala

Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang terkena., dapat dibagi menjadi:

Infeksi pada lipatan kulit (infeksi intertriginosa)

Biasanya menyebabkan ruam kemerahan, yang seringkali disertai adanya bercak-bercak yang mengeluarkan sejumlah kecil cairan berwarna keputihan. Biasanya timbul bisul-bisul kecil, terutama di tepian ruam dan ruam ini menimbulkan gatal atau rasa panas. Ruam Candida di sekitar anus tampak kasar, berwarna merah atau putih dan terasa gatal.

Infeksi vagina (vulvovaginitis)

Sering ditemukan pada wanita hamil, penderita diabetes atau pemakai antibiotik.Gejalanya berupa keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina disertai rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar vagina.

Infeksi penis

Sering terjadi pada penderita diabetes atau pria yang mitra seksualnya menderita infeksi vagina. Biasanya infeksi menyebabkan ruam merah bersisik (kadang menimbulkan nyeri) pada bagian bawah penis.

Thrush

Merupakan infeksi jamur di dalam mulut. Bercak berwarna putih menempel pada lidah dan pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari tangan atau sendok. Thrush pada dewasa bisa merupakan pertanda adanya gangguan kekebalan, kemungkinan akibat diabetes atau AIDS. Pemakaian antibiotik yang membunuh bakteri saingan jamur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya thrush.

Perléche

Merupakan suatu infeksi Candida di sudut mulut yang menyebabkan retakan dan sayatan kecil. Bisa berasal dari gigi palsu yang letaknya bergeser dan menyebabkan kelembaban di sudut mulut sehingga tumbuh jamur.

Paronikia

Adalah candida tumbuh pada bantalan kuku, menyebabkan pembengkakan dan pembentukan nanah. Kuku yang terinfeksi menjadi putih atau kuning dan terlepas dari jari tangan atau jari kaki.

Pembantu Diagnosis

Dapat dibagi menjadi pemeriksaan langsung dan pemeriksaan biakan.

Pemeriksaan langsung

Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

Pemeriksaan biakan

bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37ºC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

Diagnosis Banding

Dapat dibagi berdasarkan tempatnya yaitu:

Kandidiasis Kutis Lokalisata

dengan:

  1. Eritrasma: lesi di lipatan, lesi lebih merah, batas tegas, kering tidak ada satelit, pemeriksaan dengan sinar Wood positif
  2. Dermatitis intertriginosa
  3. Dermatofitosis (tinea)

Kandidiasis kuku

Dengan tinea unguium

Kandidiasis vulvovaginitis

dengan:

  1. Trikomonas vaginalis
  2. Gonore akut
  3. Leukoplakia
  4. Liken planus

Pengobatan

Dengan cara menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi, topikal, dan sistemik.

Topikal

meliputi:

  1. larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari
  2. Nistatin: berupa krim, salap, emulsi
  3. Amfoterisin B
  4. Grup azol antara lain: Mikonazol 2% berupa krim atau bedak, Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim, Tiokonazol, bufonazol, isokonazol, Siklopiroksolamin 1% larutan, krim, Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

Sistemik

meliputi:

  1. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus
  2. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik
  3. Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal,
  4. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari.1

Terapi Non-Obat

Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya, seperti:

  1. mengurangi penggunaan gula,
  2. minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat dari kulit pohon Amerika Selatan,
  3. memakai bawang putih mentah atau suplemen bawang putih. Bawang putih diketahui mempunyai efek anti-jamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat mengganggu obat protease inhibitor,
  4. kumur dengan minyak pohon teh (tea tree oil) dapat dilarutkan dengan air,
  5. memakai kapsul laktobasilus (asidofilus).

Infeksi Candida dapat diobati dengan obat antijamur yang dapat diberikan secara oral atau topikal (ditopang pada kulit atau vagina). Obat-obatan ini biasanya efektif dalam mengobati infeksi Candida, namun infeksi dapat kembali terjadi jika tidak diobati dengan benar atau jika faktor risiko yang menyebabkan infeksi tidak diatasi. Daftar lengkap obat bisa dilihat pada Tabel Obat Candida.

Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah terpapar Candida. Obat-obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis.

Ada beberapa alasan:

  1. Penyakit tersebut tidak begitu bahaya,
  2. Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut,
  3. Ragi dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat-obatan. Memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.

*Sumber: Pharmacotherapy-Dipiro
Hubungi dokter atau apoteker terpercaya anda untuk konsultasi lebih lanjut.

Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: