29.1 C
Banjarmasin
Selasa, Maret 26, 2024

Apa itu Potensiometri?

Apoteker.Net – Potensiometri adalah teknik analisis kimia yang menggunakan potensi (voltase) elektrokimia suatu sampel untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam sampel. Potensi dapat diukur dengan menggunakan elektroda, yaitu suatu perangkat yang dapat mengukur potensi suatu sistem elektrokimia.

Dalam potensiometri, elektroda yang digunakan biasanya terdiri dari elektroda standar dan elektroda sampel. Elektroda standar merupakan elektroda yang potensinya telah diketahui dengan pasti, sedangkan elektroda sampel merupakan elektroda yang potensinya akan diukur.

Potensiometri biasanya digunakan untuk menentukan konsentrasi zat dalam sampel dengan menggunakan teknik kalibrasi. Teknik ini menggunakan kurva kalibrasi yang menunjukkan hubungan antara potensi elektroda sampel dengan konsentrasi zat dalam sampel.

Potensiometri sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti analisis kimia dasar, analisis kualitatif, dan analisis kuantitatif. Ini juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi zat dalam sampel yang sangat kecil, karena potensiometri memiliki sensitivitas yang tinggi. Selain itu, potensiometri juga dapat digunakan untuk menentukan struktur molekul, karena potensi elektroda sampel tergantung pada struktur molekul tersebut.

Mengukur potensial dua elektrode yang tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol merupakan potensiometri yang mengaplikasi secara langsung dari persamaan Nerst. Penyisipan elektroda tidak mengubah komposisi larutan uji seseuai dengan sifat nondesktruktif potensiometri terhadap sampel. Bahkan, dapat digunakan untuk menetapkan tetapan kesetimbangan (Day, 1999).

Potensiometri dalam proses titrasi biasanya tidak memerlukan potensial-potensial mutlak maupun potensial relatif terhadap suatu sel-peruh standar. Titik ekivalen reaksi akan ditunjukkan oleh perubahan potensial secara mendadak dalam aturan e.m.f. yang dibaca lawan volume larutan penitrasi (J, Basset, 1994).

Berbagai macam reaksi titrasi yang dapat diikuti pengukuran potensiometri diantaranya reaksi netralisasi, reaksi redoks serta reaksi pembentukkan kompleks dan pengendapan (Khopkar, 1990).

Jika menyangkut elektroda gelas seperti titrasi asam basa kebanyakan, suatu alat ukur dengan impedansi masukkan tinggi diperlukan karena adanya tahanan dalam gelas, sehingga digunakan pH meter khusus, karena pH meter ini telah menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dapat digunakan dalam berbagai macam titrasi untuk mempermudah penggunaan potensiometri yang luas (Day, 1999).

Saat suatu elektrode bersifat konstan, elektrode yang lain berperan sebagai indikator perubahan ion dan bereaksi cepat saat pengadukkan larutan selama titrasi (Basset, 1994).

*Sumber:
Bassett, J. Dkk, 1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.
Day A.R dan Underwood, A.L, 1990, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.

Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya
Jimmy Ahyari
Jimmy Ahyari
Seorang apoteker yang juga menyukai dunia internet dan teknologi informasi. Just google my name. 🤣
Continue Reading

Disclaimer: Artikel yang terdapat di situs ini hanya bertujuan sebagai informasi, dan bukan sebagai referensi utama atau pengganti saran/tindakan dari profesional.

error: